Minggu, 19 Februari 2012

Sajak-sajak Aan Frimadona Roza, Lampunng Post,  Minggu, 29 January 2012 00:00  





Dendam

Syahdan: Dua bilah bilah badik telah siap untuk dihujamkan.
Kedatangan petarung seberang
Rupa silsilah dendam yang bertubi
Tak akan padam dari bara kenangan
Tak hilang di pelupuk mata
Ooo datanglah kau wahai jahanam!
Aku di tepi kali menunggumu,
Tanah moyang siap meyimpan bangkai mu
Aku sang petarung, Majulah!
(Dan semesta besorak sorai
Menunggu upacara kematian petarung sengketa.)

Way kanan, 14 Juli 2009

Sepi
Tidak seperti biasanya jalan ini sepi dari pejalan kaki.
Rumah-rumah itu,
Tak berpenghuni di tinggal pergi.
Tak ada juga pesan yang ditinggalkan.
Ada pasar yang tak ada penjual dan pembeli.
Semua sepi.
Kini, datanglah hujan pagi

Way Kanan, 7 September 2009

Mungkin Pertemuan
Rosmalia Resma

Jika tidak ada aral, kita akan bertemu.
Sebelum sunyi memetik pagi
Dan mimpi belum pergi dari janji
Aku berangkat kali ini, sehabis minum secangkir kopi
Dan sisa tembakau malam tadi
Setengah perjalanan adalah bukit dimana tempat kita mencatat pepohonan yang tumbang,jalan yang terjal,batuan yang bebal
Ini adalah pilihan, ujarku.
Kelanalah aku,
Mungkin kau menanti.

Way Kanan,12 Oktober 2009

Janji

Seperti janji yang kau ucap malam tadi
Dan tentang cahaya bulan yang belum pergi
Kepada lelaki mendaki mimpi
Dalam perjalanan sunyi
Kita akan nanti..

Way Kanan, Oktober 2009
-----
Aan Frimadona Roza, mengajar di SMPN 4 Baradatu, Way Kanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar