Guru Way Kanan Lolos Seleksi S2 Kemendikbud
Oyos Saroso HN November 7, 2013
Untung S.T./LampungReview
BANDARLAMPUNG—Aan Frimadona Rosa, guru SMPN 4 Baradatu, Way Kanan berhasil mendapat beasiswa S2 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Bersama empat guru lainnya dari Provinsi Lampung, Aan akan melanjutkan studi di perguruan tinggi negeri di Pulau Jawa.
“Dari Lampung yang lulus lima orang. Satu orang guru IPS dari Kabupaten Pesawaran (belajar di Universitas Pendidikan Indonesia Bandung), satu orang guru IPA dari Kota Bandarlampung memperdalam IPA di Universitas Negeri Semarang (Unesa),” kata guru yang juga kontributor lampungreview.com ini, Kamis (7/11).
“Tiga guru Bahasa Inggris, Matematika, dan IPS melanjutkan S2 di Universitas Negeri Malang. Mereka berasal dari Kota Bandarlampung, Lampung Tengah, dan Waykanan,” tambahnya.
Aan dan penerima beasiswa lainnya akan mulai awal November 2013. Biaya kuliah dan biaya hidup selama di kota tempat kuliah ditanggung Kemendikbud.
Setiap tahun Kemendikbud memberikan bantuan peningkatan kualifikasi S-2 bagi pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) atau guru SMP dalam rangka peningkatan kualifikasi akademik bagi PTK Pendidikan Dasar (Dikdas). Aan merupakan satu dari 400 pengajar se-Indonesia yang mendapat kesempatan tersebut.
Seleksi awal pemeriksaan berkas dilakukan Oktober 2013 dan tercatat sebanyak 5.300 guru SMP dari berbagai daerah di Indonesia berminat mengikuti program itu, namun diumumkan 400 yang lolos untuk mengikuti tes tertulis Bahasa Inggris) oleh Kemendikbud di Hotel Garden Permata, Bandung pada 26 September 2013.
Peserta yang lulus seleksi diumumkan pada 11 Oktober 2013 diumumkan melalui Dinas Pendidikan kabupaten/kota masing-masing peserta.
Aan berharap pada masa mendatang akan lebih banyak lagi guru dari Lampung yang menerima beasiswa sehingga bisa meningkatkan profesionalisme dalam mengajar. Menurut Aan perubahan positif di daerah tertinggal seperti Way Kanan hanya akan dimungkinkan dengan peningkatan kualitas SDM dan mentalitas yang baik.
“Guru mau tidak mau harus meningkatkanan kualitas profesinya. Karena dengan kualitas profesi itulah kita akan bisa meningkatkan kualitas pendidikan. Apalagi guru di daerah tertinggal seperti di Way Kanan,” kata mantan aktivis Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Seni (UKMBS) Universitas Lampung ini.
Editor: Oyos Saroso H.N.
BANDARLAMPUNG—Aan Frimadona Rosa, guru SMPN 4 Baradatu, Way Kanan berhasil mendapat beasiswa S2 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Bersama empat guru lainnya dari Provinsi Lampung, Aan akan melanjutkan studi di perguruan tinggi negeri di Pulau Jawa.
“Dari Lampung yang lulus lima orang. Satu orang guru IPS dari Kabupaten Pesawaran (belajar di Universitas Pendidikan Indonesia Bandung), satu orang guru IPA dari Kota Bandarlampung memperdalam IPA di Universitas Negeri Semarang (Unesa),” kata guru yang juga kontributor lampungreview.com ini, Kamis (7/11).
“Tiga guru Bahasa Inggris, Matematika, dan IPS melanjutkan S2 di Universitas Negeri Malang. Mereka berasal dari Kota Bandarlampung, Lampung Tengah, dan Waykanan,” tambahnya.
Aan dan penerima beasiswa lainnya akan mulai awal November 2013. Biaya kuliah dan biaya hidup selama di kota tempat kuliah ditanggung Kemendikbud.
Setiap tahun Kemendikbud memberikan bantuan peningkatan kualifikasi S-2 bagi pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) atau guru SMP dalam rangka peningkatan kualifikasi akademik bagi PTK Pendidikan Dasar (Dikdas). Aan merupakan satu dari 400 pengajar se-Indonesia yang mendapat kesempatan tersebut.
Seleksi awal pemeriksaan berkas dilakukan Oktober 2013 dan tercatat sebanyak 5.300 guru SMP dari berbagai daerah di Indonesia berminat mengikuti program itu, namun diumumkan 400 yang lolos untuk mengikuti tes tertulis Bahasa Inggris) oleh Kemendikbud di Hotel Garden Permata, Bandung pada 26 September 2013.
Peserta yang lulus seleksi diumumkan pada 11 Oktober 2013 diumumkan melalui Dinas Pendidikan kabupaten/kota masing-masing peserta.
Aan berharap pada masa mendatang akan lebih banyak lagi guru dari Lampung yang menerima beasiswa sehingga bisa meningkatkan profesionalisme dalam mengajar. Menurut Aan perubahan positif di daerah tertinggal seperti Way Kanan hanya akan dimungkinkan dengan peningkatan kualitas SDM dan mentalitas yang baik.
“Guru mau tidak mau harus meningkatkanan kualitas profesinya. Karena dengan kualitas profesi itulah kita akan bisa meningkatkan kualitas pendidikan. Apalagi guru di daerah tertinggal seperti di Way Kanan,” kata mantan aktivis Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Seni (UKMBS) Universitas Lampung ini.
Editor: Oyos Saroso H.N.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar